Sabtu, 07 Februari 2009

sedikit tentang Jazz.........

Jazz merupakan salah satu jenis musik yang berasal dari masyarakat kulit hitam Amerika Serikat. Banyak versi mengenai definisi Jazz, menurut Andas Webster:
"Jazz is characterized by propulsive syncopated rhythms, polyphonic ensemble playing, varying degrees of improvisation, and often deliberate distortions of pitch and timbre."
Menurut beberapa orang, Jazz adalah jenis musik dengan tingkat kerumitan harmoni dan improvisasi yang tinggi, dengan kata lain Jazz adalah musik yang susah bin rumit! Menurut Pat Metheny, gitaris Jazz legendaris, Jazz bukanlah musik yang dimainkan oleh Kenny G. Bila kita melakukan survey kepada 100 orang penikmat dan pemain Jazz yang berbeda, kita akan mendapat 100 jawaban yang berbeda pula.
Perdebatan mengenai definisi Jazz menjadi semakin panjang bila kita tinjau dari sejarahnya. Musik Jazz pertama kali muncul di kalangan kulit hitam New Orleans, Florida pada akhir abad ke-19. Di kota inilah muncul beberapa kelompok musik terkenal pada masanya yang serimg bermain dalam berbagai parade, upacara pemakaman, atau acara dansa. Beberapa jenis dansa bahkan membutuhkan iringan dari kelompok musik dengan kemampuan bermusik yang tinggi. Beberapa pemain klarinet yang populer pada masa tersebut adalah Johnny Dodds, Jimmy Noone, dan Sidney Bechet. Pemain trompet Joe "King" Oliver dan muridnya yang berbakat Louis Armstrong, serta pianis Jelly Roll Morton juga berasal dari era New Orleans.
Mengikuti aliran sungai Mississippi, Jazz kemudian menyebar ke Chicago dan New York seiring arus migrasi kaum kulit hitam ke daerah utara setelah perang saudara (civil war) dengan harapan untuk memperbaiki kehidupan. Musik Jazz mulai mewabah ke seluruh Amerika Serikat setelah masuk dapur rekaman pada awal era 1920-an. Kelompok musik dengan irama swing mulai mencuat pda era 1930-an, dipelopori oleh Duke Ellington dan Count Bassie. Hampir bersamaan, muncul pula para solois dengan bakat luar biasa, seperti Coleman Hawkins dan Lester Young. Pada era 1940-an Jazz mengalami evolusi dengan hadirnya musik bebop dengan kerumitan harmoni dan melodinya, yan dipelopori oleh Charlie Parker. Pada saat itu, musik Jazz berubah dari sekadar musik pengiring dansa menjadi sebuah tontonan seni yang mengagumkan.
Tidak hanya bebop dan swing, Jazz juga mengambil banyak bentuk setelah muncul musisi, seperti Miles Davis, Ornette Coleman, dan John Coltrane yang mempopulerkan free Jazz dan modal playing. Selain itu, Herbie Hancock, Pat Metheny, Chick Corea, dan Grusin bersaudara, sehingga semakin banyak genre yang muncul dari akar musik Jazz. Hal ini membuat Jazz menjadi semakin sulit didefinisikan. Saat ini, perusahaan rekaman dan industri musik mengkategorikan Jazz menjadi contemporary jazz, acid jazz, fusion, latin jazz, funk jazz, cool jazz, dll.
Pada dasarnya, Jazz memiliki beberapa karakteristik utama, seperti swing, improvisasi, sinkopasi, serta call and response. Swing adalah unit ketukan yang berbasiskan triplet yang tidak dimainkan secara merata (tidak dimainkan seperti dalam musik pop). Walaupun demikian, banyak musisi Jazz yang belakangan ini tidak memasukkan unsur swing dalam permainannya, seperti Cecil Taylor, Casiopea, dan musisi kontemporer lainnya.
Lantas, apakah setiap musisi yang berimprovisasi dengan instrumennya selalu dikategorikan sebagai Jazz? tidak demikian. Musik Rock, Blues, bahakan Pop memiliki bagian interlude dengan solois dapat memainkan instrumennya secara bebas. Namun, ada sebuah ciri tersendiri dari Jazz, yaitu call and response. Dalam hal ini, masing-masing pemain saling berinteraksi ketika bermain solo, layaknya beberapa teman akrab yang sedang berbincang.
Bila demikian, apakah sebenarnya Jazz itu????? Menurut penulis, musik Jazz lebih mengarah kepada suasana hati dan karakter sebuah musik daripada sebuah jenis musik dengan batasan tertentu. Ketika berakulturasi dengan kebudayaan negara lain, Jazz berkembang menjadi bentuk-bentuk baru yang mungkin sudah jauh berbeda dari akarnya. Saat ini, banyak musisi Jazz Indonesia yang menghadirkan Jazz ala Indonesia. Yah, begitulah Jazz! Sulit didefinisikan tapi dapat dirasakan. Mendengar segala bentuk Jazz akan membentuk persepsi pribadi mengenai Jazz. Coba deh kita dengarkan sebanyak mungkin album-album Jazz dari dalam dan luar negeri dan mungkin dari setiap kita yang mendengarkan akan memiliki beberapa definisi mengenai Jazz yang berbeda-beda. Setelah banyak mendengar, kita akan mengetahui bagaimana "rasanya" Jazz. Setelah itu, tentunya kita akan lebih siap bermain Jazz! Siapa tau kita bisa buat genre baru dalam musik Jazz,,iya kan?!! Buka tutup piano atau nyalakan gitar dan bassnya,,,let's swing everybody!!!
^^


(source: Mulyanto, Eko S. Panduan Dasar Bermain Jazz. 2008. Jakarta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar